Minggu, 28 Juni 2009

entah lah

Kalau para ibu-ibu istri TNI bisa bilang gak mudah untuk jadi seorang pendamping TNI itu gak segampang yang diduga. Karena harus berkorban banyak hal, terutama perasaan. Untuk menanggapi begitu banyaknya gadis2 yang tersihir dan atau tergila2 dengan para taruna (entah tergila2 karena memang jatuh cinta dengan orangnya ataukah dengan seragam yang menempel di badannya). Dan sekarang saya pun bisa bilang "tidak mudah untuk menjadi kekasih dari seorang taruna" (dengan catatan jika kita bener2 mencintai orang tersebut terlepas dari apakah dia taruna atau tidak), perlu kalian tau temen2 amat sangat tidak mudah sekali untuk menjalin kasih dengan seorang yang serba terikat dengan peraturan itu. Gak jarang juga untuk lebih banyak berkorban, terutama korban perasaan, itu yang saya rasakan. Tapi itu lah konsekuensinya, jika kita sudah berkomitmen untuk jadi pendamping dari seorang taruna. Semua ketidak enakan tadi itu sudah terpaket menjaadi satu dalam dirinya. Saya mencintainya jauh sebelum dia menjadi seorang taruna, hanya saja terjadi sedikit kesalahan sehingga pada saat itu cinta kami belum bisa disatukan. Saya begitu mencintainya, bahkan setelah kemarin terjadi badai pada hubungan kami, yang memang disebabkan oleh kesalahan kami sendiri dimasa lampau, badai itu begitu menyakitiku,,, sangat,,,,sangat,,,,sangat,,, menyakiti dan merubah cara fikirku tentang dia , dan yang pasti juga sedikit banyak merubah cara pandangku terhadapnya. Tapi teman2 saya merasa jauh lebihsakit jika dia tidak berada disamping saya, atau saya membayangkan jika harus berpisah dengannya, hal itu terasa lebih menyakitkan bagi saya, karena saya begitu mencintainya, sangat mencintainya. Sekali lagi teman2 saya bisa bilang kalau jadi seorang rekanita itu gak seenak yang dibayangka (dengan catatan kalian benar2 mencintainya, terlepas dari apakah dia seorang taruna atau kah bukan), jika menjadi seora kekasih taruna saja tidak seenak yang dibayangkan, dan dengan kata lain butuh banyak pengorbanan terutama perasaan, apalagi menjadi seorang pendamping TNI pasti lebih tidak mengenakkan lagi,, tapi itu lah hidup teman2 dan itulah cinta dan komitmen, jika kita sudah mencintai seseorang,,,, apapun, siapapun, dan bagaimanapun dia, jika kita sudah berkomitmen untuk bersamanya, itu berarti kalian juga harus mau dan bisa menerima konsekuensi apapun dari hal itu. Saya benar2 salut kepada para2 istri TNI,saya rasa mereka adalah wanita2 yang kuat dan istimewa,,,,karena saya yakin gak banyak orang yang bisa bertahan dalam keadaan yang mungkin diperlukan begitu banya pengorbanan. Saya kagum dengan mereka yang bisa mempunyai peran ganda sebagai ibu dan sebagai ayah ketika mereka ditinggal tugas oleh sang suami. Namun disisi lain banyak juga seorang wonder woman yang mampu bertahan dalam keadaan yang lebih sulit. Ringkasnya saya benar2 kagum dengan seorang wanita yang benar2 sadar akan perannya yang begitu penting sebagai seorang wanita, istri, dan ibu yang hebat.




hehheeheehhe saya kok jadi nglindur gak jelas gini ya..........awalnya ngomong apa akhirnya ngomong apa,,,but thats me , memang begitulah saya yang selalu punya banyak sesuatu yang ingin diungkapkan jadi bingung gimana ngungkapinnya. Itu lah teman2 saran saya temen2 jadilah seorang wanita yang hebat,,,yang tau perannya sebagai seorang wanita. Saya seorang wanita , dan saya bangga dengan beberapa wanita yang berada disekitar saya, dan itu lah yang akan saya lakukan, saya akan membuat bangga orang2 disekitar saya.

Sabtu, 27 Juni 2009

MasAlah

Problem nama lain dari sebuah kajadian yang dinamakan masalah

Hidup, untuk apa sih sebenarnya kita hidup????

I think kita hidup memang dipeuntukkan untuk menghadapi masalah2 yang akan diberikan Tuhan untuk kita... ya thats life

Seperti halnya sekolah kita punya level2 yang memang akan diadakan ujian untuk level tersebut..... dan tiap ujian tentunya sudah di program sedemikian rupa sehingga sesuai dengan level yang kita tempati.....aku yakin jika sebuah ujian diberikan kepada kita,,, itu karena kita sudah dianggap mampu untuk menjalani ujian tersebut. Karena jika ujian itu diberikan kepada orang lain,,,,orang lain tersebut belum tentu bisa se-survive kita......ya thats lifet

Dan tiap orang punya carannya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya

Begitu pula dengan ku, namun alangkah akan lebih baik lagi jika kita bisa menempatkan diri kita pada posisi orang lain tiap kali ada masalah yang kita hadapi, jadi kita tidak hanya bisa mengukur dengan tolok ukur kita sendiri namun kita bisa mengukur dengan tolok ukur orang lain,,, karena kita harus bisa berlaku adil untuk tiap pihak yang terlibat dalam masalah tersebut,,, jadi tidak ada yang merasau dirugikan ketika sebuah keputusan diambil.

Rabu, 03 Juni 2009

OH….. INDONESIA KU


Ketika rasa nasionalisme itu tak lagi ada

Ketika kita tak lagi bangga dengan produk sendiri

Ketika kita tak lagi mau pergi belanja ke warung sendiri dan lebih memilih toko-toko milik asing yang didirikan disini

Ketika kita lebih memilih makan di rumah makan fastfood milik asing

Ketika kita hanya bisa mengandalkan makhlik asing untuk mengolah sumber daya alam kita dan kita hanya bisa menjadi buruh dalam perusahaan itu

Ketika kita lebih bangga memakai merk addidas ato nike dari pada memakai merk tukiyem ato paijo

Ketika para pejabat lebih memilih sibuk berfoya-foya dengan uang rakyat tanpa memikirkan bagaimana kelanjutan Negara ini

Ketika kita lebih nyaman menjual negeri ini kepada pihak asing dari pada mengolahnya sendiri

Diman rasa itu???

Rasa nasionalisme yang seharusnya bisa menjadi tonggak kemajuan negeri ini

Dimana rasa itu?????

Rasa mencintai negeri sendiri yang seharusnya bisa membangunkan negeri yang sakit ini

Diman rasa itu???

Rasa bangga terhadap negeri yang kaya ini yang seharusnya bisa mengentas negeri ini dari keterpurukan

Diman rasa itu wahai para penerus bangsa ????

DIMANA ??????????

Seburuk itukah kondosi negeri ini?????

Negeri yang begitu kaya namun kita tak bisa merasakan kekayaan negeri sendiri

Negeri yng begitu melimpah sumber dayanya namun telah dijual ke negeri luar

Kita tak sadar kalo sebenarnya negeri ini sedang sakit sakit dan sakit

Sedang terpuruk, terpuruk dan terpuruk

Ironis memang kondisi negeri ini

Wahai para penerus bangsa

Wahai para pengurus negara

Diman rasa nasionalisme kalian?????????????????????????????

WAKE UP INDONESIA KU…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

MULAILAH MENCINTAI NEGERI INI DENGAN HAL YANG PALING SEDERHANA DENGAN TIDAK MENGUNJUNGI TOOK-TOKO ATAU RUMAH MAKAN FASTFOOD MILIK LUAR NEGERI, MULAI LAH DENGAN MEMBELI PRODUK-PRODUK NEGERI SENDIRI. BANGGA LAH PADA PRODUK KITA SENDIRI DAN BANGGA LAH PADA NEGERI INI TEMAN.