Rabu, 29 Juni 2011
Selamat Pagi Kawan Sepi
Semoga kamu selalu bisa seramah biji kopi
Menetralisir tiap aroma sesak
Semoga kamu selalu bisa seharum aroma laut
Yang selalu menenangkan
Semoga kamu selalu bisa sesejuk aroma hujan
Yang selalu menyenangkan
Dan semoga kamu selalu bisa sesegar pagi dengan aroma rumput basah
Yang akan selalu membawa semangat baru
Selamat pagi kawan sepi
Sudahkah kamu menyirami hati untukku hari ini,,,
Cemburu pada Masa Lalu
Sekuat itu kah saya untuk tidak merasa cemburu pada masa lalu,,???
Lewat tengah malam, menjelang subuh lebih tepatnya lagi.
Kembali merasa sangat sangat rapuh pada masa lalu.
Saya tidak sekuat itu ternyata untuk tidak cemburu pada masa lalu.
Maaf
Seperti penderita insomnia yang mencandui kopi, sudah tau kopi akan membuat semakin tak bisa tidur tapi masih saja ditenggaknya.
Maaf, ternyata saya tak sekuat itu untuk tidak mencemburui masa lalumu.
Maaf
Selasa, 28 Juni 2011
Saunter
Saya lupa kapan terakhir kali memerdekakan diri. Membiarkan diri melakukan tiap hal yang ingin saya lakukan. Mengambil langkah sesuai keinginan dan jalur yang memang ingin saya pilih. Menekuni hal-hal yang saya sukai. Saya benar-benar lupa kapan diri saya merdeka.
Iri melihat banyak orang yang bisa dengan sangat merdeka menentukan jalan hidupnya. Menekuni hal-hal yang memang jadi minatnya.
Mungkin saya sudah terlanjur terjebak dalam garis pikir ideal orang lain. Saya lupa bagaimana menentukan dan menjalani standart ideal menurut diri saya sendiri. Benar-benar lupa cara memerdekakan diri bahkan dari hal terkecilpun saya tak mampu memerdekakan keinginan saya. Saya lebih banyak menyesuaikan keinginan saya dengan orang lain, lagi lagi karena ingin melihat segaris senyum manis di wajah orang lain yang memang selalu berhasil membuat saya juga ikut tersenyum.
Tapi ternyata hal fatal sudah saya lakukan saya lupa untuk menorehkan senyum pada diri saya sendiri. Saya lupa memberikan penghargaan pada diri dan hati saya. Lagi dan lagi lupa mendengarkan ke'aku'an saya yang memang perlu diakui. Entah sejak kapan kefatalan ini saya mulai. Sepertinya saya sudah terlalu lama dan jauh terjebak dalam sebuah jalan yang mau tak mau harus saya lanjutkan.
Saya lupa dan kurang bisa mendengarkan diri saya sendiri, mengiyakan keinginan hati dan diri.
Saya perlu banyak belajar berdamai dengan semuanya. Menata satu persatu kepingan keinginan yang sudah lama saya hancurkan. Menciptakan atmosfer yang lebih nyaman. Membangun lagi dunia kecil saya.
Langganan:
Postingan (Atom)