
Akhirnya saya bisa ngblog juga karena jaringan internet yang biasa saya pakai lemotnya minta ampun hanya untuk sekedar log in aja susah setengah mati belum lagi eror2nya.
Posting kali ini adalah sedikit crita tentang UAS yang seminggu lalu menerjang saya. Tak cukup berat sebenarnya untuk UAS semester ini, hanya ada satu mata kuliah yang memerlukan sedikit kerja keras untuk belajar karena penyelesaian satu soal saja bisa menghabiskan 4 halaman folio dan itu semua hitung2an. Semester ini sudah termasuk hitungan santai karena semester sebelumnya lebih menggila lagi baik kuliah maupun praktikum. Saya mengambil jurusan teknik disalah satu institusi, kadang saya berfikir kalau di tempat saya berkuliah mempunyai visi dan misi menciptakan outputan orang stres karena sistem perkuliahan yang menurut saya sangat menggila para dosen dan asisten dosen berlomba untuk ngasih tugas yang paling banyak. Bukan sesuatu yang aneh bila kampus saya tak pernah sepi buka 24 jam, tak aneh juga jika ada mahasiswa baik cowok atau cewek pada jam 10 malam keatas sampai dini hari masih bergentayangan dikampus atau sekitar kampus dalam keadaan kebingungan karena tugas hehhehehhehehehehehe. Kampus perjuangan katanya, dan memang benar-benar perjuangan untuk bisa masuk sampai mau keluar pun perlu perjuangan.
Kembali ke topik awal "UAS", UAS pertama saya adalah ,ata kuliah paling gila semester ini yang diawal saya bilang kalau satu soal membutuhkan 4 halaman folio dan semuanya hitungan hehehehhehehe tapi ALhamdulillah terlewati juga setelah 2 hari maraton belajar literatur setebal ribuan halan bahasa inggrisan pula, tidak ada maksud sombong sama sekali karena saya sendiri juga gak paham isinya, hanya mengerti sebagian saja itupun setelah dengan susah payang teman saya mengajari dengan translate bahasanya sendiri sampek dini hari hehehhehe maaf ya kawan-kawan. Ujian kedua lumayan mudah karena hanya ujian teori saja tidak ada hitung menghitung. Ujian ketiga juga hampir tidak ada hambatan. Ujian keempat yang membuat saya heran, karena teman-teman saya mengerjakan unjian seperti orang kesetanan semua setelah mendengar kata-kata yang menurut saya ajaib yang dikeluarkan oleh dosen saya, "kalau jawab jangan pelit-pelit nanti nilainya juga pelit juga" kata beliau. Bukan main setelah keluar kata-kata ajaib itu teman-teman saya benar-benar kalap mengerjakan soal ujian teori yang berjumlah sepuluh soal, rata-rata mereka menghabiskan 2 halaman folio untuk satu soal teori,,,,,gila,,, saya pikir sudah seperti mengarang indah dalam ujian bahasa indonesia saja, padahal menurut saya soalnya tidak membutuhkan jawaban sepanjang itu, entah apa yang ditulis oleh teman-teman saya sampek-sampek suasana kelas jadi sedikit gaduh karena banyak yang meminta lembar jawaban lagi. Masih ada ujian kelima yang harus saya tempuh.
Meskipun uas kali ini saya lalui masih dalam rangka berkabung karena patah hati, tapi Alhamdulillah masih bisa saya masih bisa menjalaninya, masih bisa berdiri untuk melanjutkan hidup saya meskipun mungkin awalnya saya harus terseok-seok dan dengan susah payah untuk berdiri dan berjalan lagi, tapi orang-orang terdekat saya terutama orang tua saya benar-benar membuat saya tidak mampu jika harus terus tersungkur ketika jatuh. Teman-teman saya yang banyak memberikan banyak saran dan semangat kepada saya membuat saya tidak berani untuk terus bersedih. meskipun kadang kala saya memerlukan untuk meluapkan emosi saya. Dan kenyataannya memang para merekalah yang selalu ada untuk saya dalam keadaan apapun. Thanks God, I love my life.